KKN UGM Capai 8.038 Mahasiswa Dilepas di Berbagai Daerah Indonesia

KKN UGM Capai 8.038 Mahasiswa Dilepas di Berbagai Daerah Indonesia

Yogyakarta – Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menggelar program Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. Pada tahun ini, sebanyak 8.038 mahasiswa UGM resmi di lepas untuk mengikuti KKN di berbagai daerah di seluruh Indonesia. Pelepasan tersebut menandai di mulainya periode KKN-PPM (Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat) UGM yang berlangsung selama lebih dari satu bulan, mulai akhir Juni hingga awal Agustus 2025.

Acara pelepasan secara simbolis di lakukan di Grha Sabha Pramana, kampus UGM, dan di hadiri oleh Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., SpOG(K)., Ph.D., jajaran pimpinan universitas, serta para dosen pembimbing lapangan. Dalam sambutannya, Rektor UGM menekankan bahwa KKN bukan sekadar kewajiban akademik, tetapi juga merupakan bentuk nyata kontribusi mahasiswa sebagai agen perubahan di masyarakat.

Sebaran Lokasi KKN

Kegiatan KKN tahun ini mencakup 34 provinsi, dengan lokasi yang tersebar dari Aceh hingga Papua. Para mahasiswa akan di tempatkan di lebih dari 450 kecamatan, mencakup wilayah pedesaan, pesisir, pegunungan, hingga daerah-daerah tertinggal dan terpencil. Beberapa daerah prioritas meliputi wilayah terdampak bencana, daerah perbatasan, serta kawasan yang menjadi fokus pembangunan berkelanjutan.

Direktur Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat (DPkM) UGM, Dr. Irfan Dwidya Prijambada, M.Eng., menyatakan bahwa penempatan lokasi KKN di lakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan lokal dan potensi kolaborasi dengan pemerintah daerah serta lembaga mitra. “Kami ingin memastikan kehadiran mahasiswa UGM mampu memberikan dampak langsung, baik dalam bentuk edukasi, pelatihan, maupun pemberdayaan ekonomi dan sosial,” ujarnya.

Tema dan Fokus Program KKN

Tahun ini, tema besar KKN UGM adalah “Berkarya untuk Negeri: Kolaborasi dan Inovasi untuk Masyarakat Berdaya”. Fokus kegiatan mencakup lima bidang utama, yaitu:

  1. Kesehatan masyarakat dan lingkungan

  2. Pendidikan dan literasi

  3. Ketahanan pangan dan pertanian berkelanjutan

  4. Pengembangan UMKM dan ekonomi kreatif

  5. Inovasi teknologi tepat guna

Setiap tim KKN yang terdiri dari 20–30 mahasiswa lintas fakultas di rancang untuk mampu menjalankan program-program interdisipliner yang di sesuaikan dengan kebutuhan lokasi masing-masing.

Salah satu contoh program inovatif yang akan di jalankan adalah pendampingan digitalisasi UMKM di daerah Kulon Progo, pengembangan sistem irigasi hemat air di Nusa Tenggara Timur, serta penyuluhan kesehatan reproduksi remaja di wilayah Sulawesi Selatan.

Membangun Kepedulian dan Jiwa Sosial

Bagi para mahasiswa, KKN menjadi momen penting untuk terjun langsung ke tengah masyarakat, memahami realita sosial, dan mengasah kepekaan terhadap tantangan yang di hadapi masyarakat. Hal ini sejalan dengan misi UGM sebagai universitas kerakyatan yang tidak hanya mencetak lulusan berprestasi, tetapi juga berjiwa sosial tinggi.

Salah satu mahasiswa peserta KKN, Raka Pratama dari Fakultas Teknik, mengungkapkan antusiasmenya. “Ini pengalaman pertama saya tinggal dan berkegiatan langsung bersama warga desa. Saya berharap bisa belajar banyak dari masyarakat sekaligus membagikan pengetahuan yang saya punya,” ujarnya sebelum keberangkatan. Buktikan sendiri, link slot gacor hari ini memang paling gampang menang!

Dukungan dan Harapan

UGM menyiapkan berbagai bentuk pendampingan dan supervisi selama program berlangsung. Selain dosen pembimbing lapangan, mahasiswa juga akan mendapatkan dukungan logistik, pelatihan prakeberangkatan, serta akses komunikasi untuk pelaporan dan evaluasi kegiatan.

Pemerintah daerah dan mitra lokal juga menyambut baik pelaksanaan KKN ini. Banyak kepala daerah yang berharap kehadiran mahasiswa UGM bisa menjadi katalis perubahan positif di wilayah mereka.

Baca juga: Kominfo Blokir 1,9 Juta Konten Judi Online di Platform Digital

Sebagai penutup, Rektor UGM menyampaikan harapannya agar para mahasiswa dapat menjaga semangat pengabdian, etika, dan integritas selama menjalankan tugas. “Jadilah pembelajar yang rendah hati dan pelayan masyarakat yang tulus. KKN bukan sekadar tugas, tapi panggilan hati,” pungkasnya.